Selasa, 20 Juli 2010

Sabtu, 19 Juni 2010

PREVIEW PIALA DUNIA 2010: Brasil vs Pantai Gading

Ini bukan sekadar laga Brasil versus Pantai Gading, tapi pertarungan antara guru dan murid.

Ketika masih menjadi pemain Fiorentina 1988/1989, Carlos Dunga adalah 'murid' Sven-Goran Eriksson -- yang saat itu menangani La Viola. Keduanya saling menghormati.

Eriksson membawa Dunga, yang saat itu berusia 25 tahun, karena kualitas kepemimpinannya. Dunga menghormati Eriksson karena memberinya banyak hal soal kepelatihan dalam setiap kali perbincangan.

"Saya mengenal Dunga dengan baik. Saya yang membawanya ke Fiorentina, meski dia hanya bermain satu tahun," kenang Eriksson.

Menurut Eriksson, saat masih menjadi pemain pun, Dunga tahu banyak hal soal taktik sepakbola. Pelatih asal Swedia itu menyebut Dunga sebagai pemain sepakbola yang pernah dikenalnya.

"Dia luar biasa dalam bertahan, menyerang, dan tahu segalanya," puji Eriksson.

Dunga merespon pujian Eriksson dengan mengatakan; "Saya tidak terkejut Pantai Gading kini menjadi tim dengan pertahanan cukup kuat. Pasti sangat sulit mencetak gol ke gawang mereka."

Laga ini juga akan menjadi pertemuan dua rival serius; Didier Drogba dan Lucio. Droba kemungkinan akan bermain dengan pelindung sikunya yang retak.

Keduanya terlibat saling hardik ketika bertemu di Liga Champions, atau ketika Inter Milan mendepak Chelsea. Drogba ngamuk setelah wasit mengganjarnya kartu merah.

Lucio, yang tidak memberi uang kepada Drogba, menuduh Drogba mengintimidasinya di laga pertama. Ketika keduanya bertemu di babak kedua, mereka terlibat saling hardik.

Julio Cesar masih menyimpan kenangan pertandingan itu. Drogba, menurutnya, tidak bisa berbuat banyak karena Lucio terus menjaganya.

"Di pertandingan kedua, Drogba hanya memiliki beberapa kesempatan menembak ke gawang," ujar Cesar. "Drogba selalu bisa menembak dan menanduk bola dengan baik. Kami harus menjaganya."


Brasil, yang kesulitan menembus pertahanan Korea Utara sebelum menang 2-1, yakin Pantai Gading akan bermain habis-habisan untuk meraih angka. Di laga pertama, Pantai Gading bermain tanpa gol dengan Portugal. Saat itu kedua tim bermain lebih terbuka.

Julio Baptista memperkirakan Pantai Gading masih akan bermain terbuka. Jika sebaliknya, Brasil akan kesulitan mengatasi sepuluh pemain di lini belakang.

Brasil telah enam kali bertemu tim-tim Afrika di Piala Dunia, memenangkan lima, dan belum sekali pun kebobolan. Pantai Gading berpotensi menjadi tim Afrika pertama yang membobol gawang Brasil di Piala Dunia.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com